
Pendaftaran PPPK rencananya melalui Laman sscasn.bkn.go.id. Pemerintah akan melakukan rekrutmen Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K) pada tahun 2019. Pada tahap pertama dikhususkan untuk eks Tenaga Honorer K2 (THK2) pada posisi guru/dosen, tenaga kesehatan, dan penyuluh pertanian yang memenuhi syarat. Sedangkan tahap kedua, rekrutmen PPPK untuk formasi umum.
Hal itu disampaikan Menteri
PANRB Syafruddin, saat memberi arahan pada acara Sosialisasi PP 49/2018 tentang
Manajemen Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K) dan Rencana
Pengadaan P3K Tahap I, di Batam, Rabu (23/01). "Proses rekrutmen dan
seleksi PPPK rencananya dimulai bulan Februari 2019," ujarnya.
Menurut rencana, rekrutmen
P3K tahun 2019 ini sebanyak 150.000 formasi. Selain itu, pemerintah juga akan
melakukan rekrutmen Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) untuk mengisi formasi
Papua dan Papua Barat, serta daerah yang terdampak bencana, yaitu di Palu,
Sigi, Donggala, dan Parigi Moutong. Terdapat 48 pemda yang mengalami penundaan
seleksi CPNS 2018. "Prinsipnya, dilakukan secara bertahap, tanpa menggangu
kontestasi Pilpres dan Pileg serentak, yang akan berlangsung April
mendatang," imbuhnya.
Dijelaskan, rekrutmen PPPK
bertujuan untuk akselerasi kapasitas organisasi serta mencapai tujuan strategis
nasional. Dengan rekrutmen ini, pemerintah akan mendapat pegawai yang memiliki
kompetensi teknis tertentu dan bersertifikasi profesional. Tujuan lainnya
adalah, mendapatkan pegawai yang langsung didayagunakan dalam pelaksanaan tugas
dan fungsinya, serta mendukung dinamika organisasi. Dengan skema ini, pemerintah
juga hendak 'memulangkan' para diaspora untuk berkarya di tanah air.
Menteri Syafruddin
menekankan aspek perencanaan, pengembangan kompetensi, penilaian kinerja,
promosi jabatan dan rotasi sebagai acuan dalam mempertimbangkan ide dan gagasan
yang mendukung regulasi nasional. Selain itu, dalam rekrutmen para abdi negara,
pemerintah berpegang pada enam prinsip, yakni kompetitif, adil, objektif,
transparan, bersih dari KKN, serta tidak dipungut biaya. "Janganlah
berpikir parsial dan terkotak, namun harus berorientasi untuk menghadirkan
solusi bersama sebagai satu bangsa dan dalam konteks negara," tutupnya.
Syarat batas usia minimal
peserta PPPK adalah 20 tahun dan maksimal satu tahun sebelum batas usia pensiun
untuk jabatan yang dilamar. Misalnya, untuk tenaga guru yang batas usia
pensiunnya 60 tahun, bisa dilamar oleh warga negara Indonesia yang berusia 59
tahun.
Sementara pengadaan PPPK
untuk mengisi JPT utama dan JPT madya tertentu yang lowong dilakukan sesuai
dengan ketentuan mengenai tata cara pengisian JPT dalam peraturan
perundang-undangan, dan berkoordinasi dengan Komisi Aparatur Sipil Negara
(KASN). Sedangkan pengadaan PPPK untuk mengisi Jabatan Fungsional (JF) dapat
dilakukan secara nasional atau tingkat instansi.
Rakor ini dihadiri
Sekretaris Kementerian PANRB Dwi Wahyu Atmaji, Deputi Bidang SDM Aparatur
Kementerian PANRB Setiawan Wangsaatmaja, Staf Khusus Menteri PANRB Bidang
Komunikasi Dudy Purwagandi, Kepala BKN Bima Haria Wibisana, Gubernur Kepulauan
Riau Nurdin Basirun, Kapolda Kepri Brigjen Yan Fitri, Walikota Batam Muhammad
Rudi, Wakil Walikota Batam Amsakar Achmad, serta perwakilan Pemda di seluruh
Indonesia yang membidangi tentang SDM Aparatur.
Sementara itu, Menurut
Kepala BKN sebagaimana dirilis dalam laman bkn.go.id, metode rekrutmen P3K
tidak akan jauh berbeda dengan CPNS. ”Instrumen seleksinya masih sama dengan
menggunakan sistem (CAT) dan portal pendaftaran dilakukan terintegrasi
dengan portal Sistem Seleksi Calon Aparatur Sipil Negara (SSCASN),” imbuhnya saat memaparkan perihal kebijakan teknis
pengadaan P3K dalam kegiatan sosialisasi yang digelar Kementerian Pendayagunaan
Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi pada Rabu, (23/01/2019) di Batam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar